Author 10 July at Unknown 10 July at Gdjaya 11 July at Unknown 13 July at Doni 14 July at Unknown 14 July at Author 15 July at Gdjaya 15 July at Ga tau ah 16 July at Muhammad Nufail 16 July at Ga tau ah 17 July at Du 22 July at Author 22 July at Doni 16 July at Unknown 17 July at Blog Aku 17 July at Unknown 18 July at Gdjaya 18 July at Raidentsai 4 August at Author 19 July at Newbie 19 July at Unknown 19 July at Unknown 20 July at Author 21 July at Caturbudi 21 July at Unknown 21 July at Caturbudi 22 July at Ga tau ah 22 July at Unknown 22 July at Ga tau ah 23 July at Unknown 23 July at Iuse sage 24 July at Jangkar Utaran 25 July at Author 25 July at Caturbudi 25 July at Unknown 25 July at Benriz 25 July at Ronald 26 July at Five JTB 26 July at Alan surenda 27 July at Gdjaya 28 July at Unknown 28 July at Ga tau ah 29 July at Unknown 29 July at Darma 30 July at Vidz 13 August at Unknown 30 July at Find and stream the best Asian movies online for free - including drama, comedy, romance, horror, and more.
NtDramaCn adalah sebuah situs hiburan untuk semua orang yang mengunjungi situs ini. Download Mutual Relations Subtitle Indonesia. Action, Adventure, Sci-fi, Usa. Jadi apabila penonton ingin mencari film semi terbaru maupun film bokep artis indonesia terbaru seperti yang baru-baru ini sempat viral video bokep gisel, silahkan mencari di situs lain.
Film Semi Mandarin Hasim Sakti. Film bioskop online. Reuni tersebut membawa persaingan lama ke permukaan. Berikut daftar situs download film dan aplikasi streaming terbaik yang legal dan juga menawarkan film-film gratis. Hot Film!!! Hottest Teacher Full Movie.
Perlu diketahui, semua film di Papi 21 online ini didapatkan dari web pencarian di internet. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih anda sudah mengunjungi artikel Film Semi Comedy Barat ini.
Download film semi comedy indonesia. BosCinema21 juga bekerjasama dengan situs lainnya seperti DewaNonton layarfilm21 SobatKeren ganool bos21 fmzm drakor indo animeku dunia21 ilk21 cinema xx1 Indoxxi semi movie juragan film 21 box office sub indo. Untuk mengatasi rasa bosan tersebut, kamu bisa menghibur dirimu dengan menonton film. Nonton film the first time subtitle indonesia streaming movie download 18 adult semi. His wife Sun-yeong searches far and low for a cornea donor until she meets terminal cancer patient Dae-geun.
Kami selalu memperbarui tontonan film untuk anda setiap harinya dengan kualitas terbaik. You might also like. Director: George Cukor. Siapakah karakter novel yang ingin anda temui di kehidupan nyata?.
Novel erotis terjemahan pdf download novel dewasa. Ga tau deh kenapa ya. Novel Fifty shade Darker- download 2. Kumpulan novel romantis terjemahan. Download ebook Fifty Shades Darker. Kumpulan Novel Phoebe: pin. Download Novel Erotis Terjemahan Indonesia Novel Romantis Dewasa Yang Singkat.
The Other Side of. Novel dewasa enny arrow sepanas bara download. Air dingin mungkin dapat sedikit merelakskan pikiran yang semrawut. Download Novel TerjemahanDownload pdf novel dewasa hot. Novel Korea Terjemahan Bahasa Indonesia. Download e book bahasa korea lengkap. Download novel korea terjemahan pdf gratis. Jepang, anime dan juga manga komik Jepang menjadi bagian peneliti animenon-penutur Bahasa Jepang merasa kesulitan. Download Pdf Novel Dewasa Terjemahan Bahasagolkes, tamil mamanar marumagal sex kathaikal f4cb16 marie alice sinaman dvdrip downloadudyoga sopanam telugu magazinegolkesmoshik nadav, paris pro.
Indonesia secara online dan gratis. Kumpulan novel romantis, terjemahan, erotis, best seller, terbaru. Laser hair removal isnt intelligent scooter Airwheel self.
Sumber: Best Animations. Data for novel dewasa terjemahan Free download ebook novel dewasa terjemahan. GMT novel korea terjemahan gratis pdf -. Novel Fifty shade freed- download 3. Download Pdf Novel Dewasa Hot - diotalco. Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang lebih dari 40 kata atau biasa dikenal dengan block quote. Cara menulis kutipan langsung yaitu membuat paragraf baru dengan kalimat agak sedikit menjorok ke kanan tanpa tanda kutip, namun tetap menggunakan jenis font yang sama dengan tulisanmu.
Hal ini untuk membedakan mana tulisan yang kamu kutip, mana tulisan kamu sendiri. Perlu diingat bahwa mengutip sebuah tulisan tidak hanya dilakukan untuk mendukung ide tulisanmu, namun bisa juga digunakan untuk menunjukan bahwa ada beberapa penulis yang tidak setuju dengan ide kamu atau memiliki pandangan berbeda dengan ide kamu.
Dalam hal ini, penulis berarti tidak mengutip secara utuh kalimat dari sumber acuan namun penulis merangkai kalimatnya sendiri. Kutipan tidak langsung atau biasa disebut parafrasa, umumnya tidak perlu menuliskan nomor halaman dari sumber yang dikutip. Tetapi American Psychological Association atau APA menganjurkan untuk menuliskan nomor halaman dari sumber yang menjadi acuan. Jika kamu menganggap mencantumkan nomor halaman dapat membantu pembaca karya ilmiah mu, maka tidak ada salahnya untuk menuliskan nomor halaman.
Hal ini dikemukakan oleh Goffman yang berpendapat bahwa laki-laki cenderung memilih pasangan yang memiliki status sosial yang sama dengannya. Atau bisa juga dengan cara : Pada tahun , Goffman melakukan penelitian tentang keterkaitan antara laki-laki dengan status sosial.
Contoh : Hirata, Andrea. Sang Pemimpi. Yogyakarta: Bentang. Nama penulis Tulis nama belakang penulis lebih dahulu baru disusul dengan tanda koma dan inisial nama depannya.
Jika di dalam buku terdapat gelar-gelar penulis, maka gelar-gelar tersebut tidak perlu ditulis di dalam daftar pustaka. Jika ada dua atau lebih nama penulis yang tercantum di sumber acuan, hanya nama penulis pertama yang dibalik, sisanya tidak perlu. Contoh: Lestari, Dewi dkk. Tahun terbit Setelah menuliskan nama penulis, tuliskan tahun terbit buku yang kamu jadikan sebagai acuan, diikuti dengan tanda buka kurung dan tutup kurung.
Contoh: Hirata, Andrea. Judul buku Setelah menuliskan nama penulis dan tahun terbit, tuliskan judul buku yang dipakai. Perlu diingat untuk menuliskan dengan tulisan miring atau italic. Tempat terbit Tuliskan tempat terbit buku yang kamu jadikan sebagai referensi lalu diikuti dengan tanda titik dua. Pemerintah kolonial menyesuaikan sekolah-sekolah yang didirikannya dengan keinginan yang tidak muluk-muluk itu.
Maksud pendirian sekolah semacam itu adalah untuk melatih calon pegawai rendah yang diharapkan dapat melaksanakan pekerjaan administrasi sederhana. Di samping sekolah semacam itu ada juga sekolah yang disediakan khusus untuk keluarga bangsawan rendah; sekolah itu diharapkan dapat menghasilkan pegawai menengah yang cakap melakukan kerja administrasi yang lebih rumit.
Kalangan orang pribumi yang bersekolah pada waktu itu praktis tidak usah merisaukan hari depannya; pekerjaan sudah tersedia baginya. Sedikit sekali usaha untuk mendapatkan pengetahuan lebih lanjut di luar sekolah. Namun, kebangkitan bangsa-bangsa Asia ternyata ada juga pengaruhnya terhadap sikap serupa itu. Bahkan di kalangan masyarakat yang paling rendah pun terasa adanya kebutuhan akan pendidikan dasar. Pemerintah Belanda tidak bisa berbuat lain kecuali memenuhi tuntutan itu: bermacam-rnacam sekolah didirikan di pelbagai kota; yang tertinggi adalah Sekolah Kedokteran, Sekolah Teknik, dan Sekolah Hukum.
Penyediaan pendidikan untuk massa selalu mengandung konsekuensi sosial politik; hal ini dipahami benar oleh pemerintah. Pemerintah kolonial juga menyadari bahwa tidak banyak gunanya mendidik orang apabila di luar sekolah tidak tersedia sarana yang bisa mengembangkan kepandaian. Dalam hal ini sarana yang penting berupa buku bacaan.
Sangat berbahaya apabila pendidikan dilaksanakan tanpa penyediaan santapan rohani yang sehat. Penerbit- penerbit swasta ini biasanya dipimpin oleh keturunan Tionghoa atau Belanda, dan mendasarkan kegiatan mereka pada keuntungan materi semata-mata. Tentu saja penerbit semacam itu tidak peduli benar apakah terbitannya merupakan santapan rohani yang sehat atau bukan—menurut ukuran pemerintah kolonial. Akhirnya pemerintah memutuskan untuk mendirikan badan penerbit yang bertugas menyediakan bacaan bagi pemuda-pemuda yang sudah mendapat pendidikan membaca dan menulis.
Buku-buku itu diharapkan dapat memenuhi selera dan minat baca mereka, di samping untuk menjaga agar mereka tidak kehilangan keterampilan membaca dan menulis. Juga diharapkan agar buku-buku itu dapat menambah pengetahuan pembaca. Ditekankan pula bahwa usaha menyediakan bahan bacaan itu haruslah dapat menjauhkan rakyat dari hal-hal yang bisa merusakkan kekuasaan pemerintah danketenteraman negeri. Mula-mula yang ditulis adalah saduran berbagai cerita Tionghoa klasik, dan hanya pada perkembangan selanjutnya juga diciptakan novel-novel asli yang kebanyakan bermain di dalam masyarakat Tionghoa di Hindia Belanda, dengan tokoh-tokoh utama keturunan Tionghoa pula.
Tujuannya semata-mata mencari keuntungan materi. Penerbit-penerbit itu ditakuti pemerintah sebab tidak begitu memperhatikan segi moral dan pendidikan dalam buku- buku terbitannya. Kingston upon Hull: University of Hull, Brondgeest dan G. Meningkatnya minat baca menyebabkan Balai Pustaka harus secara aktif mencari naskah agar judul-judul buku yang diterbitkannya semakin banyak. Dan atas dasar itulah rupanya sejak awal perkembangannya, kesusastraan Indonesia sudah mengenal sayembara mengarang. Dalam hal ini ternyata Balai Pustaka adalah juga salah satu pelopornya.
Salah satu sayembara mengarang diselenggarakan penerbit itu pada Pengumuman tersebut ternyata bisa menjadi bahan yang sangat penting untuk mengetahui apa sebenarnya pandangan penerbit pemerintah itu terhadap kesusastraan. Dari pengumuman tentang syarat-syarat sayembara mengarang itu dapat ditarik kesimpulan antara lain sebagai berikut. Penokohan harus erat hubungannya dengan alur agar karang an tidak sekadar merupakan verslag belaka. Keempat, penokohan yang ternyata dianggap lazim oleh penerbit itu adalah cara hitam-putih.
Melayu dan daerah. Pengumuman sayembara itu juga memberikan beberapa keterangan penting mengenai posisi sastra Melayu pada waktu itu. Sayembara itu terbuka bagi siapa saja dan karangan boleh ditulis dalam bahasa Melayu, Jawa, atau Sunda. Seorang pengarang hanya boleh memasukkan sebuah karang an. Sayembara yang meliputi penulisan karangan ilmu pengetahuan populer dan sastra itu menghasilkan naskah populer berbahasa Melayu sebanyak 26, berbahasa Jawa 25, dan berbahasa Sunda 6.
Jadi naskah novel yang masuk adalah dalam bahasa Jawa, dalam bahasa Melayu, dan 38 dalam bahasa Sunda. Angka- angka itu dengan jelas membuktikan bahwa setidaknya sampai pada akhir an, pengarang ber bahasa Jawa masih jauh lebih banyak daripada yang ber bahasa Melayu.
Namun perhatian Balai Pustaka ternyata lebih banyak ditujukan kepada penerbitan yang berbahasa Melayu, yang untuk konsumsi kaum yang lebih maju, meski pun tidak sedikit judul buku yang dicetak dalam tiga bahasa sekaligus.
Sayembara yang diadakan Balai Pustaka itu menunjukkan bahwa novel dibutuhkan. Ternyata kebutuhan akan novel itu dipenuhi juga oleh beberapa penerbit swasta yang sama sekali menggantungkan hidup mereka dari penjualan buku ter bitan mereka. Oleh sebab itu wajar apabila penerbit swasta itu memiliki kriteria sendiri dalam penerbitannya.
Kalau Balai Pustaka beranggapan bahwa novel harus memberikan pe ngajaran kepada pembaca, maka penerbit swasta berpendapat bahwa novel harus dapat memberikan keuntungan bagi penerbit. Dengan demikian orientasinya bukanlah pada kebijakan pendidikan pemerintah kolonial, melainkan pada pasar.
Yang diterbitkan adalah yang menurut perkiraan menjadi kesukaan pembaca. Pada tahun itu terbit Penghidupan dan Cerita Roman di Surabaya, dua penerbitan yang masing-masing setiap bulannya mengeluar kan sebuah novel. Keberhasilan kedua penerbit itu disusul oleh beberapa penerbitan lain di pelbagai kota di Jawa, dan kegiatan penerbitan semacam itu mencapai puncaknya pada an dan berakhir pada masa pendudukan Jepang.
Kota yang terkenal sebagai pusat penerbitan semacam itu adalah Medan. Suatu hal yang menarik tentang para pengarang novel-novel itu adalah bahwa beberapa di antara mereka ternyata juga menulis untuk Balai Pustaka. Dalam hal nilai memang kadang- kadang sulit untuk menarik garis yang tegas antara novel-novel terbitan Medan dan Padang itu dengan beberapa novel Balai Pustaka Modern Indonesian Literature I, Perkembangan penerbitan buku itu rupanya membuat Balai Pustaka agak khawatir.
Dekade an memang merupakan dekade pertama dalam sejarah sastra Indonesia yang menyaksikan ledakan penerbitan novel. Dalam Pedoman Pembaca No. Penerbit itu mesti pandai dalam bermacam-macam perkara. Karena golongan kritisi itu belum lahir, kewajiban memberi kritik itu mesti jatuh pada nya, maka pertanggungannya memang sangat berat, lebih daripada di negeri lain-lain.
Moga-moga penerbit partikulir lambat laun lebih berani menambah syarat-syaratnya untuk menerima karangan. Kalau ada terbit karangan yang bukan- bukan, salah terbesar bukan tanggungan pengarang, melain kan tanggungan penerbit. Kalau penerbit suka menambah syarat-syaratnya, maka dengan sendirinya pengarang akan berhati-hati. Karangan yang buruk bisa dengan leluasa beredar di masyarakat karena belum ada kritikus yang baik. Jabatan kritikus itu biasanya dirangkap oleh wartawan yang biasanya melakukan ulasan dengan serampangan.
Artikel dalam Pedoman Pembaca itu adalah tanggapan terhadap sebuah artikel yang dimuat dalam harian Pewarta Deli, Medan, 16 Nopember , tentang tanggung jawab pengarang. Satu tanda bukti yang menggembirakan, sebab nyata perubahan itu menuju kemajuan rohani. Lain daripada itu adalah pener bitan kitab-kitab itu menunjukkan bertambah banyaknya kaum pengarang di antara bangsa kita, serta pula memberi bukti, bahwa kaum pencetak sudah mulai melihat adalah penerbitan buku-buku itu, walaupun tidak lekas dan segera banyak, tapi sekadarnya ada juga mendatangkan keuntungan lumayan.
Meskipun secara keseluruhan bersikap positif, penulis artikel tersebut sempat menyayangkan bahwa mutu buku-buku bacaan yang diterbitkan pada waktu itu semakin lama semakin menurun.
Semakin banyak pengarang dan buku ternyata tidak menyebabkan peningkatan mutu buku-buku tersebut. Sangat sulit mencari buku bagus waktu itu. Rupanya kebanyakan pengarang menulis secara seram pangan saja.
Tentang tugas tambahan bagi wartawan itu ternyata Balai Pustaka berpendirian lain. Wartawan tidak bisa dibebani tugas sebagai penyeleksi karya sastra. Dan selama belum ada kritikus yang benar-benar mantap, tugas para penerbitlah untuk bertindak sebagai kritikus. Penerbit harus ketat men yensor buku-buku yang akan diterbitkannya. Jadi sebenarnya penerbitlah yang mendidik pembaca. Hasil sikap semacam itu muncul dalam berbagai bentuk.
Ada novel yang ditolak Balai Pustaka karena dari segi pendidikan dan sikap hidup tidak memenuhi kriterianya. Ada beberapa novel yang ditulis berdasarkan kerja sama antara pengarang dan redaktur. Dan praktis semua novel keluaran Balai Pustaka harus tunduk pada penggunaan bahasa Melayu gaya Balai Pustaka—yang kemudian dianggap sebagai semacam ragam bahasa sastra sebelum perang. Nama tersebut telah bertahan selama lebih dari 90 tahun, kalau dihitung dari berdirinya pada tahun yang merupakan pengukuhan Komisi untuk Sekolah Bumiputra dan Bacaan Rakyat commissie voor de inlandsche school en volkslectuur yang didirikan oleh pemerintah colonial belanda pada 14 september Jelas bahwa badan penerbit itu merupakan organ pemerintah colonial yang semangatnya boleh dikatakan berseberangan dengan penerbit-penerbit swasta, baik yang semata-mata bervisi komersial maupun bervisi kebangsaan.
Akan tetapi, mengingat sejarahnya yang panjang itu maka sepantasnya menjadi bagian khusus dalam pengkajian aatau telaah sejarah sastra Indonesia.
Secara teoretis dapat dikatakan banyak masalah yang dapa diungkapkan ari balai pustaka selama ini, antara lain visi dan misi, status, program kerja, para tokoh, kebijakan redaksi, pengarang, distribusi, dan produksi. Telaah semacam itu dapat dijadikan pengkajian sejarah mikro yang pasti relevan dengan sejarah makro sastra Indonesia. Ditambah dengan pengkajian berbagai gejala yang berkembang di sekitarnya pastilah memperluas wawasan pengetahuan masyarakat.
Mungkin saja kemudian berkembang pendapat bahwa balai pustaka ternyata bukan satu-satunya penerbit pada tahun an membuka tradisi sastra modern, atau justru dilupakan saja karena berjejak colonial. Ciri-ciri umum roman angkatan balai pustaka: 1. Bersifat kedaerahan, karena mengungkapkan persoalan yang hanya berlaku di daerah tertentu, khususnya Sumatra barat.
Bersufat romantic-sentimental, karena ternyata banyak roman yang mematikan tokoh- tokohnya atau mengalami penderitaan yang luar biasa. Bergata bahasa seragam, karena dikemas oleh redaksi balai pustaka, sehingga gaya bahsanya tidak berkembang. Bertema sosial, karena belum terbuka kesempatan mempersoalkan masalah polotik, watak, agama, dan lain-lain. Ia juga pernah menjadi anggota Volksraad yang didirikan pada tahun oleh pemerintah penjajahan Belanda.
Selain itu ia juga pernah aktif dalam Syarikat Islam dan pernah menjadi anggota Dewan Rakyat yang pertama Setelah kemerdekaan, ia turut membantu mendirikan Persatuan Perjuangan Priangan. Riwayat Perjuangan melawan penjajah antara lain : 1. Mengecam tulisan orang-orang Belanda yang sangat menghina bangsa Indonesia melalui tulisannya di harian berbahasa Belanda, De Express 2.
Pada tahun , menentang rencana pemerintah Belanda dalam mengadakan perayaan peringatan seratus tahun kemerdekaan Belanda dari Perancis melalui Komite Bumiputera bersama dengan Ki Hadjar Dewantara 3.
Pada tahun , memimpin pemogokan kaum buruh di daerah Yogyakarta sehingga ia diasingkan ke Garut, Jawa Barat 4. Salah Asuhan novel, , difilmkan Asrul Sani, 2. Pertemuan Jodoh novel, 3. Surapati novel, 4. Robert Anak Surapati novel, Novel asing yang pernah diterjemahkan oleh Abdul Muis antara lain : 1. Don Kisot karya Cerpantes, 2.
Sebatang Kara karya Hector Melot, 4. Tanah Airku karya C. Swaan Koopman, 2. Ia dilahirkan di Padang pada tanggal 7 Agustus Ayahnya bekerja sebagai demang. Marah Rusli mengawini gadis Sunda kelahiran Bogor pada tahun Mereka dikaruniai tiga orang anak, dua orang laki-laki dan seorang perempuan. Perkawinan Marah Rusli dengan gadis Sunda bukanlah perkawinan yang diinginkan oleh orang tua Marah Rusli, tetapi Marah Rusli kokoh pada sikapnya, dan ia tetap mempertahankan perkawinannya.
Meski lebih terkenal sebagai sastrawan, Marah Rusli sebenarnya adalah dokter hewan. Kesukaan Marah Rusli terhadap kesusastraan sudah tumbuh sejak ia masih kecil. Ia sangat senang mendengarkan cerita-cerita dari tukang kaba, tukang dongeng di Sumatera Barat yang berkeliling kampung menjual ceritanya, dan membaca buku-buku sastra. Dalam sejarah sastra Indonesia, Marah Rusli tercatat sebagai pengarang roman yang pertama dan diberi gelar oleh H. Jassin sebagai Bapak Roman Modern Indonesia.
Sebelum muncul bentuk roman di Indonesia, bentuk prosa yang biasanya digunakan adalah hikayat. Marah Rusli berpendidikan tinggi dan buku-buku bacaannya banyak yang berasal dari Barat yang menggambarkan kemajuan zaman.
Ia kemudian melihat bahwa adat yang melingkupinya tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. Hal itu melahirkan pemberontakan dalam hatinya yang dituangkannya ke dalam karyanya, Siti Nurbaya. Ia ingin melepaskan masyarakatnya dari belenggu adat yang tidak memberi kesempatan bagi yang muda untuk menyatakan pendapat atau keinginannya.
Dalam Siti Nurbaya, telah diletakkan landasan pemikiran yang mengarah pada emansipasi wanita. Cerita itu membuat wanita mulai memikirkan akan hak-haknya, apakah ia hanya menyerah karena tuntutan adat dan tekanan orang tua ataukah ia harus mempertahankan yang diinginkannya.
Ceritanya menggugah dan meninggalkan kesan yang mendalam kepada pembacanya. Kesan itulah yang terus melekat hingga sampai kini. Setelah lebih delapan puluh tahun novel itu dilahirkan, Siti Nurbaya tetap diingat dan dibicarakan.
Selain Siti Nurbaya, Marah Rusli juga menulis beberapa roman lainnya. Akan tetapi, Siti Nurbaya itulah yang terbaik. Roman itu mendapat hadiah tahunan dalam bidang sastra dari Pemerintah Republik Indonesia pada tahun dan diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia. Karya-karyanya yang terkenal antara lain : 1.
Jakarta : Balai Pustaka. Setelah lulus sekolah Merari Siregar bekerja sebagai guru bantu di Medan. Terakhir pengarang ini pindah ke Kalianget, Madura, tempat ia bekerja di Opium end Zouregie sampai akhir hayatnya. Karya-karyanya yang terkenal adalah 1.
Jakarta: Balai Pustaka. Jakarta: Balai Pustaka Jakarta: t. Nur Sutan Iskandar memiliki nama asli Muhammad Nur. Seperti umumnya lelaki Minangkabau lainnya Muhammad Nur mendapat gelar ketika menikah. Gelar Sutan Iskandar yang diperolehnya kemudian dipadukan dengan nama aslinya dan Muhammad Nur pun lebih dikenal sebagai Nur Sutan Iskandar sampai sekarang. Setelah menamatkan sekolah rakyat pada tahun Nur Sutan Iskandar bekerja sebagai guru bantu.
Pada tahun ia hijrah ke Jakarta. Di sana ia bekerja di Balai Pustaka, pertama kali sebagai korektor naskah karangan sampai akhirnya menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Balai Pustaka Kemudian ia diangkat menjadi Kepala Pengarang Balai Pustaka, yang dijabatnya Nur Sutan Iskandar tercatat sebagai sastrawan terproduktif di angkatannya. Selain mengarang karya asli ia juga menyadur dan menerjemahkan buku-buku karya pengarang asing seperti Alexandre Dumas, H.
Rider Haggard dan Arthur Conan Doyle. Sutan Pamuncak dan Aman Datuk Majoindo. Jakarta: JB Wolters, Tak Disangka 2. Sengsara Membawa Nikmat 3. Syair Rosina 4. Tjerita Si Umbut Muda 5. Tidak Membalas Guna 6. Memutuskan Pertalian 7. Sabai nan Aluih: cerita Minangkabau lama 2. Ia menikah dengan Raden Ajeng Sundari Mertoatmadjo. Salah seorang anaknya yang dikenal, yaitu Rahadijan Yamin.
Ia meninggal dunia pada tanggal 17 Oktober di Jakarta. Di zaman penjajahan, Yamin termasuk segelintir orang yang beruntung karena dapat menikmati pendidikan menengah dan tinggi. Lewat pendidikan itulah, Yamin sempat menyerap kesusastraan asing, khususnya kesusastraan Belanda.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tradisi sastra Belanda diserap Yamin sebagai seorang intelektual sehingga ia tidak menyerap mentah-mentah apa yang didapatnya itu. Dia menerima konsep sastra Barat, dan memadukannya dengan gagasan budaya yang nasionalis.
Yamin menempuh pendidikan di AMS setelah menyelesaikan sekolahnya di Bogor yang dijalaninya selama lima tahun. Dalam waktu tiga tahun saja ia berhasil menguasai keempat mata pelajaran tersebut, suatu prestasi yang jarang dicapai oleh otak manusia biasa. Kraemer dan Ds. Akan tetapi, sebelum sempat berangkat sebuah telegram dari Sawahlunto mengabarkan bahwa ayahnya meninggal dunia.
Karena itu, kandaslah cita-cita Yamin untuk belajar di Eropa sebab uang peninggalan ayahnya hanya cukup untuk belajar lima tahun di sana.
Padahal, belajar kesusastraan Timur membutuhkan waktu tujuh tahun. Sebelum tamat dari pendidikan tinggi, Yamin telah aktif berkecimpung dalam perjuangan kemerdekaan. Organisasi lain adalah Partindo — Dari riwayat pendidikannya dan dari keterlibatannya dalam organisasi politik maupun perjuangan kemerdekaan, tampaklah bahwa Yamin termasuk seorang yang berwawasan luas. Walaupun pendidikannya pendidikan Barat, ia tidak pernah menerima mentah-mentah apa yang diperolehnya itu sehingga ia tidak menjadi kebarat-baratan.
Ia tetap membawakan nasionalisme dan rasa cinta tanah air dalam karya-karyanya. Barangkali halini merupakan pengaruh lingkungan keluarganya karena ayah ibu Yamin adalah keturunan kepala adat di Minangkabau. Ketika kecil pun, Yamin oleh orang tuanya diberi pendidikan adat dan agama hingga tahun Dengan demikian, dapat dipahami apabila Yamin tidak terhanyut begitu saja oleh hal-hal yang pernah diterimanya, baik itu berupa karya-karya sastra Barat yang pernah dinikmatinya maupun sistem pendidikan Barat yang pernah dialaminya.
Umar Junus dalam bukunya Perkembangan Puisi Indonesia dan Melayu Modern menyatakan bahwa puisi Yamin terasa masih berkisah, bahkan bentul-betul terasa sebagai sebuah kisah. Dengan demikian, puisi Yamin memang dekat sekali dengan syair yang memang merupakan puisi untuk mengisahkan sesuatu. Karena itu, sajak-sajak Yamin dapat dikatakan lebih merupakan suatu pembaruan syair daripada suatu bentuk puisi baru. Akan tetapi, pada puisi Yamin seringkali bagian pertamanya merupakan lukisan alam, yang membawa pembaca kepada suasana pantun sehingga puisi Yamin tidak dapat dianggap sebagai syair baru begitu saja.
0コメント